Selasa, 29 Maret 2011

Manusia Dan Pandangan Hidup

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.

Pandangan hidup juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk, atau arahan.

Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:

a.Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya

b.Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma

negara tersebut.

c.Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

a. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
b. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
c. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.

d.Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan

hidupnya.

e. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.

Sebagai tambahan, apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup tersebut akan menjadi ideologi. Dan jika itu berkembang lagi, hingga lingkup kerakyatan atau negara maka disebut ideologi negara.

1. Cita-cita

Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup

tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.

Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

2. Kebajikan atau Kebaikan

Kebajikanatau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.

Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :

a. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.

b. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat

c. Manusia sebagai makhluk Tuhan

Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:

a.Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.

b.Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.

c.Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.

3. Usaha atau Perjuangan

Usahaatau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.

4. Keyakinan atau Kepercayaan

Keyakinanatau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.

Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik.

Manusia Dan Keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN

* A. KEADILAN


Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama. Kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersbut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasannya dikendalikan oleh akal. Lain lagi Pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah mersakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnnya dengan baik. Kong Hu cu berpendapat lain : Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila Ayah sebagai Ayah, bila Raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menurut hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

* B. KEADILAN SOSIAL


Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara.Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip “tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”. Dari usul da penjelasan itu nampak adanya pembaruan pengertian kesejahteraan dan keadilan. Bung Hatta dalam urainnya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adildan makmur”. Selanjutnya diuraikan bahwa pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 1945 percaya bahwa cita – cita keadilan sosial dalam bidang ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata. Langkah – langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
“ Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan”.
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila (ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketentuan sebagai berikut :
“Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia”.

• Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :

1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka bekerja keras
4. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

• Asas yang menuju dan terciptannya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui tiga jalur yaitu :

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpatisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan

Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan / ketidakadilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti novel, drama, puisi, musik dan lain – lain.

* C. BERBAGAI MACAM KEADILAN

a. Keadilan legal atau Keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral,sedangkan sunoto menyebutkan keadilan legal. Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian – bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Fungsi penguasa adalah membagi – bagikan fungsi – fungsi dalam negara kepada masing – masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas – tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.Misalnya, seorang pengururs kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacuan.

b. Keadilan Distributif

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal – hal yang tidak sama (justice is done when equels are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andai kata Ali menerima Rp. 100.000,- maka Budi harus menerima Rp. 50.000. Akan tetapi bila besar hadian Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil.

c. Keadilan komunikatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dan masyarakat.

Contoh : Dr. Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya. Sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya, Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis yang saling mencintai. Bila Dr. Sukartono sudah berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif, Akan tetapi karena Dr. Sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr. Sukartono melalikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr. Sukartono.

* D. PEMULIHAN NAMA BAIK


Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati – hati agar namanya tetap baik. Lebih – lebih jika ia menjadi teladan bagi orang / tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu”. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhanya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak – ankanya “jagalah nama keluargamu !” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik !”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjaga nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

• Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :

a. Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral
b. Ada aturan – aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahanya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak. Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlak bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahklak yang berati penciptaan. Oleh karena itu, tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. Untuk itu, orang harus bertingkah laku dan berbuat sesuai dengan akhlak yang baik. Ada tiga macam godaan yaitu derajat / pangkat, harta dan wanita. Bila orang tidak dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus ke jurang kenistaan karena untuk memiliki derajat / pangkat, harta dan wanita itu dengan mempergunakan jalan yang tidak wajar. Jalan itu antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok, dan menempuh, semua jalan yang diharamkan. Hawa nafsu dan angan – angan bagaikan sungai dan air. Hawa nafsu yang tidak tersalurkan melalui sungai yang baik, yang benar, akan meluap kemana – mana yang akhirnya sangat berbahaya.

* E. PEMBALASAN


Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Sebagai contoh, A memberikan makanan kepada B. Di lain kesempatan B memberikan minuman kepada A. Perbuatan tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan. Dalam Al – Qur’an terdapat ayat – ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalsan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma – norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

Menganalisa Bangunan Gereja Katedral

Menganalisa Bangunan Gereja Katedral

Gereja ini diresmikan pada tanggal 21 April 1901 yang menjadi gereja Katedral di Jakarta hingga saat ini. Gereja tersebut dirancang oleh seorang arsitek asal Belanda. Pembangunan Gereja Katedral sempat terhenti karena sang arsitek terpaksa pulang karena sakit pada tahun 1894. Setelah berhenti beberapa waktu lamanya akhirnya pada tanggal 16 Januari 1899, pembangunan Gereja Katedral Jakarta dimulai kembali yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Mgr E.S. Luypen SJ, sebagai Uskup pada waktu itu. Bertindak sebagai insinyurnya adalah M.J. Hulswit.

Bangunan Gereja Katedral ini dirancang dengan gaya Neo Gothic yang memiliki keindahan pada setiap sudut ruangannya. Hal tersebut dapat dilihat dari bentuk dinding dalam maupun luar bangunannya. Bentuk bangunan bergaya neo gothic yang diterapkan pada Gereja Katedral tersebut tidak hanya menunjukkan sisi keindahan bangunan Gereja, tetapi juga memiliki daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang lewat maupun masuk ke dalam bangunan Gereja.

Menara-menara yang dibangun pada Gereja Katedral ini memiliki nama masing-masing. Dua menara setinggi 60 meter tersebut bernama Menara Benteng Daud dan Menara Gading. Dan ditengah dua menara tersebut ada sebuah menara ditengah-tengah atap setinggi 45 meter yang bernama Menara Angelus Dei. Ketiga menara tersebut apabila dipandang dari segi keindangan seolah kurang cocok dengan bangunan yang bergaya Neo Gothic, namun justru dari ketiga menara tersebut lah Gereja Katedral ini memiliki ciri khas tersendiri dan menjadi lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas sebab di dalam dua menara itu terdapat lonceng yang sudah berumur ratusan tahun. Dari sebagian spesifkasi di atas maka Gereja Katedral yang ada di Jakarta ini menjadi gereja yang memiliki struktur bangunan yang sangat kokoh walaupun telah berdiri sejak 1901.

Sumber : http://www.katedraljakarta.or.id

Menganalisa Bilqis Anidya Passa

Menganalisa Bilqis Anidya Pasa

Nama lengkapnya Bilqis Anidya Pasa, lahir 20 Agustus 2008 di Jakarta, putra bapak Donny Ardianta Passa dan ibu Dewi Farida

Sebagaimana diketahui, bahwa Bilqis adalah bayi yang berusia 19 bulan, penderita kelaiinan hati yang dikenal dengan penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis (pengerasan) hati, yang jika tidak segera diobati bisa berakibat fatal., (kematian).

Karena kelainan fungsi hati, tubuhnya ringkih dan perutnya membuncit. Kulitnya menghitam dan matanya kekuningan. Menurut keterngan ibunya, sakit Bilqis baru ketahuan 2 minggu setelah dilahirkan.

Bilqis hanya bisa makan makanan dalam bentuk cair karena ususnya tidak bisa bekerja normal seperti usus bayi sehat pada umumnya. Makanannya antara lain sayuran yang telah dikukus kemudian diblender dan di saring kembali. Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya.

Bilqis di rawat di RSUP Dr Kariadi, untuk menjalani operasi cangkok ginjal. Pada awal perawatan di RSUP Kariadi, paru-paru Bilqis pernah terserang kuman klebsiella pneumoniae, tetapi saat itu dapat disembuhkan.

Sebelum meninggal Bilqis sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai Pusat Perawatan Penyakit Hati itu. Sebelum dioperasi yang dijadwalkan satu bulan lagi, Bilqis dirawat untuk menaikkan berat badannya yang ideal untuk operasi sekitar 9 kg, tapi sudah keburu meninggal karena serangan kuman. Kuman itu muncul lagi bersama dua kuman baru (seratia marcesens dan acenobacter bouwmani). Kuman-kuman ini mudah kambuh dan kami kesulitan mengobati atau mencegahnya,” kata anggota tim cangkok hati RSUP Dr Kariadi, Tatty Ermin Setiati (Kompas.com).

Bilqis sebenarnya sedang dipersiapkan untuk menjalani operasi cangkok hati. Sebelum operasi berlangsung, tim dokter berusaha memperkuat paru-paru dan menambah berat badan Bilqis. Upaya tersebut bertujuan agar Bilqis dapat bertahan selama operasi yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 14 jam itu berlangsung.Sebelum menjalani operasi, berat badan Bilqis harus mencapai 9 kilogram. Berat ideal itu sudah tercapai, tetapi karena kuman itu, beratnya turun lagi menjadi 8,5 kilogram, demikian keterangan tim dokter.

Bilqis Anindya Passa meninggal dunia, Sabtu sore, 10 April dalam umur 19 bulan. Dia mengembuskan napas terakhir setelah melewati perjuangan yang panjang dan dirawat intensif sekitar dua bulan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

Bilqis meninggal karena terserang kuman paru dan darah. Menurut tim cangkok hati RSUP Dr Kariadi, Semarang, Bilqis terserang kuman seratia marcesens yang menyerang darah dan acenobacter bouwmani yang menyerang paru-paru. Kedua kuman ini menyebabkan Bilqis semakin sulit bernapas. Daya tahan tubuh dan berat badan Bilqis juga terus menurun.

Jenazah Bilqis dibawa ke rumah duka di Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 247, Sabtu (10/4) sekitar pukul 19.50. Pada saat Bilqis meninggal kedua orang tuanya sedang berada di Jakarta.

Bilqis telah dimakamkan di TPU Kawi-kawi, Sentiong, Minggu (11/4/2010). Selamat istirahat sayang, walaupun umurmu hanya 19 bulan, tetapi ananda telah menarik simpati banyakan orang Indonesia yang sedang sakit ini. Ternyata masih ada cinta bagi sesame manusia di antara sifat ego pribadi dan golongan. Kasus yang menimpa Bilqis itu mendapat dukungan berbagai kalangan. Dukungan tersebut digalang melalui jejaring sosial Facebook, dengan nama Koin Cinta Bilqis untuk membantu biaya cangkok hati Bilqis..Hampir 5.000 orang anggota jaringan social tersebut.

Akun di Facebook tersebut mendapat sambutan masyarakat, yang ramai-ramai mengumpulkan koin dan sumbangan untuk Bilqis. Hanya dalam dua pekan akun itu dibuka terkumpul dana lebih dari Rp 1 miliar. Menurut info terakhir, lebih dari Rp.2 miliara dana sudah terkumpul. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan sejumlah pejabat pemerintah juga telah mengunjungi Bilqis.

Kita sering lupa bahwa begitu banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan-Nya kepad kita, seperti nikmat umur dan kesehatan. Apalagi nikmat iman dan agama. Namun kita sering mmerasa bahwa kenikmatan itu hanya berupa harta dan kekayaan, padahal apa artinya hidup kaya raya tetapi kita menderita sakit. Padahal Penyakit hati yang diderita Bilqis merupakan pelajaran yang baik bagi kita, betapa berharganya sebuah organ hati. Begitu juga dengan organ-organ lain yang dikaruniakan Allah kepada kita secara gratis seperti jantung, mata, otak dan organ lainnya sebenarnya sangat mahal bahkan tak ternilai harganya, namun kita sering tidak pandai bersyukur terhadap nikmat Allah tersebut. Bagi seorang yang kaya yang sakit gagal ginjal misalnya, berani membayar (baca ganti rugi) berapapun untuk mendapatkan kesehatannya kembali, bila ada orang yang mau jadi donor ginjal.

Betapa berharganya suatu nikmat Allah, baru kita sadari setelah organ itu hilang dari kita. Betapa berharganya sepasang mata baru dirasakan oleh seseorang yang kehilangan penglihtannnya (buta) misalnya karena sakit diabetes atau akibat kecelakaan lalulintas. Begitu juga dengan ginjal, kita baru merasakn betapa penting dan berharganya sebuah ginjal, bila menderita gagal ginjal dan harus cuci darah dua kali seminggu yang memerlukan biaya yang tidak sedikit atau harus cangkok ginjal.

Selamat jalan ananda Bilqis, semoga engkau lebih berbahagia di “alam” sana bersama Allah yang telah Menciptakan-mu. Dan semoga menjadi “tabungan” Surga bagi orang-tuamu kelak. Amin Selamat Jalan Bilqis, Kau Telah Gugah Hati Kami

Jadi kita harus mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita dan jadilah orang yang pandai bersyukur. Allah berfirman:”Bila kamu pandai bersyukrur, maka Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi bila kamu mengingkari (tidak mensyukurinya), maka azab-Ku sangat pedih. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur.

Demikian yang saya dapat sampaikan selebihnya saya mengucapkan terima kasih.